Sabtu, 08 Februari 2014

curhat story

Entah sudah berapa lama aku bergelut dengan rsa malas yang tiada akhir ini, rasanya sudah lama. Sampai detik ini pun, rasa malas itu seakan melekat seperti perangko dan lemnya. Susah sekali untuk bisa bangkit dari rasa malas ini. Malas yang membuat masa depan yang berada didepan mata terasa jauh untuk di gapai, untuk di raih dan untuk digenggam. Mata ku terasa sangat berat, badanku terasa seberat muatan truk pasir. Sering kali aku bergumam "Hilangkanlah rasa malas ini, aku ingin membuat masa depanku cerah", tapi itu hanya sebatas gumaman tanpa usaha yang jelas. Aku pun semakin tak tahu apa yang harus ku lakukan karena rasa malas yang juga membuatku sulit untuk berpikir jernih dan jauh ke depan.

Sudah hampir mengunjak bulan ke empat aku masih staying at home aja, menyebalkan. Bagaimana tidak, tidak melakukan apapun hanya terdiam melamun dan terkadang hanya meratapi nasib yang sepertinya tidak jelas ini. Dan ku tahu kedua orang tuaku pun pasti resah karena aku belum juga mendapat kerjaan padahal aku sudah nayri-nyari di internet maupun dikorang huuhuu...Ternyata mencari pekerjaan ga semudah yang dikira dan ga semudah mengambil permen dari seorang bayi. Butuh usaha, waktu dan proses yang bikin kita resah juga menunggunya. Tapi lebih baik bekerja, menghasilkan uang dan bisa berguna juga uang itu buat ngehidupan kebutuhan sehari-hari. ya kalau ada lebih bisa ditabung buat dana investasi dimasa depan. Tapi uat pengangguran yang belum ada rezekinya ya hanya bisa bersabar dan terus berusah mencari pekerjaan aja. Itung-itung sebagai batu loncatan juga, kerja part-time bisa di ambil. hmmm....hmm....