"Dulu
ku berjalan diatas kebebasan tak bertepi
Merasakan
mimpi indah tak terbatas
Kini
ku mulai meragu
Dan
satu yang ku tahu
Masa
itu takan pernah kembali
Dimana
ku bisa mengawali hari tanpa rasa sepi"
Seperti kembali ke masa lalu. Saat mulai ku putar sebuah lagu kesukaan masa kecilku itu,aku merasa terhanyut kedalamnya lagi. Teringat kembali kenangan kenang yang tlah lalu tentang betapa polosnya aku saat itu. Tingkahku yang begitu kekanak kanakan tanpa peduli apa yang ada dihadapku, saat itu benar benar kurindukan saat ini
Seperti membuka buku memori yang telah berdebu aku mulai bisa mengingat masa masa indahku pada masa lalu,masa kecilku. Betapa ingin ku kembali ke masa kecilku itu, betapa bahagianya aku saat itu. Dan kejadian kejadian bodoh yang terjadi saat itu benar benar membuatku terpingkal geli. Aku masih mengingatnya,mengingatnya dengan cukup jelas walaupun ada memori yang hilang dibagian yang tak begitu ku suka dulu.
“Aku benci menjadi
dewasa!”
Dan kata kata itu masih tertulis jelas dalam ingatan memoriku yang kini mulai meredup. Bermain itulah hobiku sewaktu kecil, aku bermain mengikuti arah angin yang sedang melaju dihadapku. Seperti tak peduli betapa jauh jarak yang aku tempuh tuk melangkah. Pernah suatu kali aku bermain terlalu jauh dan sampai akhirnya aku kehilangan arah untuk kembali pulang.
"mungkin ini akhir petualangan hari ini? harus tertinggal oleh arah yang terlupa"
Tak putus asa aku tetap melangkah mengingat kembali yang sekiranya masih terbayang semu dan akhirnya aku menemukan jalan pintasku sendiri tuk bisa kembali ke rumah. Ini seperti petualangan,benar benar menarik tak peduli seberapa orang mulai mencibirku dengan kata kata yang tak jarang menusuk. Tapi aku tetap kan melangkah mengikuti angin itu.
Gadis berambut jagung itu tanpa henti berjalan menyusuri hari yang mulai gelap. Hanya berbekal rasa senang semata yang membuat lupa waktu yang akan datang. Itulah aku,berbeda dengan diriku saat ini. Sedikit rasa sedih tertoreh dalam hati, seolah hidup ini tak adil untuk ku. Ku mencaci maki diri ini, ku lukai dan ku buang semua rasa yang dulu menjadi kekuatanku dulu. Gadis yang dulu kuat kini menjadi seorang yang berbeda, aku merindukan diri ku yang dulu.
Gadis berambut jagung itu tanpa henti berjalan menyusuri hari yang mulai gelap. Hanya berbekal rasa senang semata yang membuat lupa waktu yang akan datang. Itulah aku,berbeda dengan diriku saat ini. Sedikit rasa sedih tertoreh dalam hati, seolah hidup ini tak adil untuk ku. Ku mencaci maki diri ini, ku lukai dan ku buang semua rasa yang dulu menjadi kekuatanku dulu. Gadis yang dulu kuat kini menjadi seorang yang berbeda, aku merindukan diri ku yang dulu.
"tiga"
"dua"
"satu"
Aku menghitung mundur waktu, semua asa berlari berhamburan seperti akan karang yang terterpa ombak dipantai. Semua tlah pergi tingglah aku sebatang diri disini, mencari semua jawaban hari itu. Tentang waktu, semua ini tentang waktu. Waktu jawablah aku!
Tuhan,aku tak menyadari betapa cepat waktu ini melaju hingga saat ini aku telah beranjak dewasa.Aku tahu tak bisa memutar waktu kembali, tapi aku benar benar merindukan masa kecilku lagi. Jika saja dapat ku rangkai mesin waktu,aku ingin kembali.
Kau telah meretakankan sayap ku, tak bisa lagi ku terbang tinggi bebas diangkasa. Aku telah terkekang oleh sangkar waktu tak berujung. Kapan aku bisa kembali terbang dan mengepak-ngepakan sayap-sayap mimpi ku ini?