Selasa, 18 September 2012

random

Hari ini, tadi, entah harus seneng atau gimana, entah. Bimbang tapi juga senang, perasaan macam apa ini!. 

Tadi pas nunggu dosen didepan apalah namanya lupa, ada kakak tingkat yang kayaknya lagi ngurus buat TA gitu. Hmm..aya otomatis nyimak aja obrolan dia sama temenya yang ngebahas tentang gimana ngurusin si TA itu. Sebenernya ga sengaja sih dengerin obrolan mereka, dari pada ngelamun gajelas pura-pura aja sambil mainin hape pas mereka ngomong, siapa tau bermanfaat buat sendiri sih.
Sambil mikir, sambil maen, sambil nyimak juga rasanya aneh. Tapi ya gimana lagi sih, dari pada ngelamun tar kerasukan*mikir lebih jauh*

Entah kenapa hari ini kaya banyak orang yang nge-suport secara ga langsung padahal mereka ngobrol sama temen sendiri buat saya. Hmm...dapat bisikan, bisikan positif untungnya :P


yosh! cukup, lagi males buat nulis.

Rabu, 12 September 2012

Dear...

Dear god

Entah pada siapa lagi ku mengadu
Entah pada siapa lagi ku berlindung
Tak ada tempat untuk ku
Tak ada yang mau mendengar kata ku
Kecuali diri mu...


Saat ini, entah mengapa aku benar-benar merasa sendirian. Semua orang terasa menjaga jarak dengan ku. Ada apa ini? ada apa dengan ku? apa saya sudah menjadi orang yang benar-benar terbuang? mungkinkah?.

Sampai kapan semua ini harus ku rasakan, rasa sakit yang begitu meregang jiwa ini. Rasa yang hanya bisa ku rasakan seorang diri, rasa yang perlahan mulai membunuh ku. Aku ingin semua ini berakhir, semua rasa sakit ini, semua penderitaan ini.

Saat aku benar-benar terpuruk dalam perang dengan dari sendiri ini, tak ada yang mengerti, tak ada yang mau memberikan bahunya untuk sandaran tangis ku. Sungguh, betapa besar rasa tidak suka akan diri ini. Sungguh besar rasa tidak ingin akan diri sendiri ini.

Ingin berlari dari kenyataan yang benar merasuk hati ini, namun apa daya aku hanyalah makhluk yang lemah, bangkit dari rasa sakit pun ku tak mampu.

Minggu, 09 September 2012

un

Jika suatu saat ku pergi
Jika suatu saat aku menghilang
Jangan tanya mengapa
Jangan tanya dimana ku sekarang
Karna aku tak mungkin lagi hadir dalam hari mu

Semua rasa sakit ku tlah pergi
Semua rasa perih itu tlah hilang
Kini aku tinggalah kenangan
Ataukah hanya sesuatu yang hilang?
Ataukah hanya seberkas angin penuh luka?

Mungkin saat itu aku sedang tersenyum
Menangis bahagia tanpa tawa
Semua yang membuatku sedih itu
Kini tlah melebur dalam bahagia ku kini

Entah apa yang di pikirkan saat ini, semuanya terasa sangat kacau balau. Kepala rasanya penuh dengan pikiran-pikiran aneh dan itu menggangu, sangat menganggu. Aktivitasku kembali tersendat karena pikiran aneh itu.

Rasanya ingin pergi sejauh mungkin, sampai aku tak bisa melangkah lagi di jalan yang tak mungkin ku tempuh itu. Rasanya ingin membenturkan kepala yang sudah sesak dengan pikiran itu. Setiap yang ku lihat dalam pandangan mata ini terasa salah, apa yang salah? tak tahu!

Sesak sekalai rasanya dada ini, menekan penuh penderitaan yang tak ku mengerti ini. Rasanya mau mati saja jika terus begini. Hidup pun terasa kelabu tak berwarna, tak ada seorangpun yang mengerti kehidupan seperti ini.

I must go! go for it! 

Rasanya semua ucapan semangat itu tak merasuk dalam jiwa yang tengah tenggelam dalam kesedihan ini. Sendiri, semuanya pergi. Aku merasa hanya sendiri meski ku tengah berada di keramaian, sungguh aku tak menginginkan ini semua. Rasa kesakitan itu kian menghujam, aku tak tahu sampai kapan ku begini. Haruskah ku coba tuk mengakhiri semua rasa sakit itu lagi meski ku kan pergi tuk selamanya? ku pikir, aku tak tahu apa yang ku lakukan saat ini. Semua terasa sangat suram dan memberatkan kepala ku sampai tak bisa berpikir jernih lagi, lagi dan lagi.

Tuhan, tolong aku! 

Sabtu, 01 September 2012

Dua puluh hari lagi

Selembar demi selembar ku sobekan kertas yang bertuliskan tanggal di dinding kamar ku. Menghitung tanggal itu, kadang terasas sangat lama, tapi kadang juga terasa sangat cepat tanpa ku sadari. Hmm..dengan begitu umur untuk bisa bertahan hidup tak terasa berkurang setiap harinya, sungguh sangat mengerikan untuk ku.

Yang ku rasa selama ini belum ada perubahan yang benar-benar mengubah hidup aku seutuhnya. Kadang aku merasa putus asa untuk bisa membuat perubahan di setiap harinya.

Dua puluh hari lagi, usia ku genap berusia dua puluh tahun, hmm sudah selama itu kah aku berpijak di tanah dunia ini. Tanpa terasa bukan, bagi ku dua puluh tahun yang lalu itu terasa sangat cepat. Tanpa ku sadari juga berapa banyak kesalahan-kesalahan yang aku perbuat selama itu. Kalau di ibaratkan mungkin sudah menumpuk seperti gunung, mungkin atau juga sedalam laut paling dalam di dunia ini.

Yang aku ingin, kesalahan yang aku perbuat sebelum-sebelumnya tak pernah terulang kembali. Itu hanya akan menambah dosa ku saja, kadang juga aku selalu berpikir kapan semua akan benar-benar berakhir, tapi hingga saaat ini tak pernah ku tahu jawabnya.

Dua puluh tahun, sudah semakin berumur saja aku ini. Mungkin usia seperti ini cocok buat cari yang namanya pasangan hidup ya *giggles*. Ya, mungkin karena sudah banyak teman- temanku yang menikaha pada usia muda, dan sepertinya aku sedikit tergoda untuk cepat menemukan pasangan hidupku hmm.. kadang geli juga kalau memikirkan hal seperti ini. Tapi memang hal ini juga pencting untuk dipikirkan karena behubungan dengan masa depan aku nantinya.

Sudahlah..untuk kedepannya aku hanya menginginkan yang terbaik saja, baik untuk ku, hidup ku dan segala sesuatunya yang ada di kehidupan ku. Hanya bisa berdoa dan melakukan yang terbaik.
Yosh ganbarre! show me your brave heart!  :)